Jumat, 09
Juli 2021
Presiden AS Joe Biden memberikan pernyataan mengenai misi militer AS di Afghanistan yang akan berakhir 31 Agustus, di Gedung Putih, Kamis (8/7).
Presiden AS Joe Biden mengatakan misi militer AS di Afghanistan
akan berakhir pada 31 Agustus.
Pernyataan Biden di Gedung Putih, Kamis (8/7), disampaikan
setelah ia dan Wakil Presiden Kamala Harris bertemu dengan para pemimpin
keamanan nasional mengenai informasi terbaru terkait penarikan pasukan itu.
Militer AS, Selasa (6/7) mengumumkan proses penarikan sudah 90%
lebih selesai. Para pejabat mengatakan seluruh proses diharapkan selesai pada
akhir Agustus. Pasukan NATO juga mengikuti penarikan tersebut dan sebagian
besar sudah meninggalkan negara itu.
Juru bicara Gedung Putih Jen Psaki kepada wartawan Rabu (7/7)
mengatakan Amerika mendukung negosiasi diplomatik untuk menyelesaikan konflik
di Afghanistan, dan setelah penarikan militer, AS bermaksud mempertahankan
kehadiran diplomatik dan kemanusiaan di negara itu.
“Salah satu alasan presiden membuat keputusan yang dilakukannya
adalah karena ia tidak merasa ada solusi militer untuk perang yang sudah
berlangsung selama 20 tahun,” kata Psaki.
Pejuang Taliban telah membuat kemajuan teritorial yang cepat di
Afghanistan sejak 1 Mei, ketika Amerika dan sekutu NATO secara resmi mulai
menarik pasukan terakhirnya dari negara itu. Para pemberontak sejak itu telah
menguasai setidaknya 150 dari 400 lebih distrik Afghanistan.
Pihak berwenang di Afghanistan, Rabu mengatakan, pasukan
pro-pemerintah telah mendorong mundur gerilyawan Taliban dari bagian kota barat
laut dan merebut kembali kendali atas gedung-gedung resmi setelah bentrokan
sengit selama berjam-jam.
Pertempuran meletus di beberapa bagian Qala-e-Naw, ibu kota
provinsi Badghis, setelah Taliban menyerangnya semalam dari berbagai arah.
Penduduk
dan pejabat mengatakan gerilyawan menerobos masuk ke kota, mengambil alih
instalasi keamanan utama, termasuk markas besar polisi provinsi, dan
membebaskan sekitar 600 narapidana dari penjara pusat. [my/jm]